Fahrurraji Asmuni, Sastrawan Kalsel,Tinggal di Amuntai

Sabtu, 22 Desember 2012

BATUTUNGKAL

Sudah merupakan kepercayaan sebagai masyarakat Banjar apabila mereka terhindar musibah besar, maka mereka melakukan upacara Batutungkal atau selamatan. Batutungkal juga di lakukan apabila kendaraan mereka menabrak manusia atau binatang kucing hingga tewas. Menurut kepercayaan apabila tidak Batutungkal maka kendaraan yang naas itu akan mendapat bahaya di kemudian hari. Begitu pula bagi orang dapat membeli mobil baru atau barang mewah lainnya, mereka pun tak lupa untuk Batutungkal.
Adapun yang disebut Batutungkal itu ialah air yang sudah bercampur minyak wangi, minyak buburih dan kembang.
Sebelum upacara Batutungkal di tutup dengan do’a air Tutungkal itu dicecerkan kebadan mobil yang naas dan kendaraan yang baru dibeli sambil membaca shalawat.
Upacara adat Batutungkal tidak begitu besar biayanya, cukup dihidangkan kue serba sedikit kemudian dibacakan do’a selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar